Bangkit Bersama Bermodal Daya Literasi Digital

61

Kab. Gorontalo – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 26 Juli 2021 di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Sebanyak 586 peserta antusias mengikuti acara ini. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema kali ini adalah “Bangkit dari Pandemi dengan Literasi Digital”.

Program kali ini menghadirkan empat narasumber yang terdiri dari pengusaha digital, Hendro Prastio; konsultan pemasaran digital, Rosmini Hamid; praktisi hukum, Muhammad Dava Manossoh; dan pemengaruh (influencer), Kevin Horax. Adapun yang bertindak sebagai moderator adalah Linda Setiawati selaku aktivis perempuan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Pemateri pertama adalah Hendro Prastio yang membawakan materi kecakapan digital dengan tema “Tren Pekerjaan dan Usaha di Dunia Digital”. Hendro menyampaikan, banyak cara meningkatkan kemampuan digital, di antaranya dengan belajar otodidak, mengambil kursus, atau mendaftar ke Balai Latihan Kerja yang ada di tiap provinsi. “Ini berguna untuk memperbesar peluang menjadi pembuat konten, penulis wara, web developer, dan naravlog,” katanya.

Berikutnya, Rosmini Hamid menyampaikan materi etika digital berjudul “Sosialisasi E-Pasar bagi Pelaku UMKM”. Ia mengatakan, beberapa etika berbisnis, di antaranya memahami produk secara menyeluruh, menjaga kepercayaan, memberi layanan terbaik, terampil menyelesaikan masalah, serta fokus pada kualitas dan originalitas. “Hal-hal tersebut penting diperhatikan agar dapat bersaing secara global,” pesan dia.

Sebagai pemateri ketiga, Dava Manossoh membawakan tema budaya digital tentang “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Ia beranggapan, membedakan kebutuhan dengan keinginan sebelum membeli barang merupakan salah satu cara untuk membatasi konsumsi. “Di samping itu, kita harus memanfaatkan keunggulan bisnis daring yang kian praktis dan luas jangkauannya untuk merangsang produktivitas,” tegas Dava.

Adapun Kevin, sebagai pemateri terakhir, menyampaikan tema keamanan digital mengenai “Pilihan Investasi yang Aman dan Menguntungkan Selama Masa Pandemi Covid-19”. Menurut pendapatnya, dibandingkan investasi konvensional, investasi digital lebih praktis, mudah, transparan, mudah berbagi, serta mutakhir. “Reksadana, P2P lending, emas, saham, forex, dan obligasi bisa menjadi pilihan investasi yang aman sesuai kebutuhan kita,” imbuhnya.

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Salah satu pertanyaan menarik yang dikemukakan peserta adalah tentang bagaimana menjadikan dunia digital sebagai investasi. Narasumber menyarankan, sebelum memilih jenis investasi yang sesuai kebutuhan dan kemampuan, kita harus memahami terlebih dahulu beragam jenis investasi digital mulai dari profil risiko, keuntungan, jangka waktu, aturan main, kinerja manajer investasi, serta jaminan keamanannya.

Program Literasi Digital mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Kegiatan ini disambut positif oleh masyarakat Sulawesi.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here