Perpustakaan JIC, Melayani Dengan Hati

76

Jakarta – Jurnalcelebes.co | Jakarta Islamic Centre (JIC) yang digadang-gadang sebagai pusat peradaban Islam ibukota harus mempu meningkat pengetahuan dan minat baca warga Jakarta maka memiliki perpustakaan merupakan keniscayaan sebagai wahana dalam menggapai misi tersebut,” kata Niswati Fatimah Kepala Perspustakaan Jakarta Islamic Centre ketika dihubungi di kantornya (1/3/19).

“Perpustakaan merupakan wahana bagi jamaah, masyarakat, pelajar, dan mahasiswa untuk mencintai masjid dan tentunya sebagai tempat untuk menambah pengetahuan dan informasi agar menjadi manusia yang melek ilmu dan melek informasi,” tegas Niswati yang sehari-hari dipanggil Anis.

Pertupustakaan JIC ini sudah berdiri sejak tahun 2005. Sudah banyak mengalami kemajuan baik meningkatnya koleksi maupun tingginya tingkat kunjungan ke perpustakaan. Pada saat ini koleksi perpustakaan JIC berjumlah 6.000 buku lebih. Setiap tahun terus ada penambahan koleksi.

Anis menjelaskan koleksi bukunya bermacam-macam seperti teks fiksi dan non fiksi, buku referensi seperti Ensiklopedi, kamus, handbook, jurnal, majalah, koran dan lainnya. Koleksinya tidak hanya tentang keislaman tetapi juga tentang sosial budaya, pendidikan, informasi komunikasi dan lainnya. Selain buku perpustakaan JIC menyediakan multimedia, perpustakaan digital.

“Anak-anak sekolah seneng memanfaatkan perpustakaan digital bahkan antri karena kita hanya mempunyai dua unit komputer. Ada juga sekeluarga datang sekalian wisata religi ke kawasan JIC yang luas, indah, asri dan aman,” jelasnya.

Anis menjelaskan bahwa pengunjung perpustakaan JIC rata-rata 75 sampai 100 orang per hari. Pengunjung terbanyak adalah pada hari Jumat dan Sabtu. Kebanyakan mereka datang ke perpustakaan untuk mengerjakan tugas kuliah atau tugas sekolah, jelas Anis, pustakawan alumni UIN Jakarta.

Untuk menjadi anggota perpustakaan, kata Anis, sangat gampang dan juga gratis. Cukup mengisi formulir dan melampirkan copi KTP atau kartu pelajar.

“Perpustakaan JIC di masa depan herus menjadi perpustakaan yang berbasis digital yang bisa diakses di mana saja dan mempunyai perangkat komputer yang memadai. Jadi pustakawan dan ahli IT berkolaborasi untuk mewujudkan ini,” tegasnya.

Devi seorang pengunjung perpustakaan JIC ketika ditanya kesannya menjelaskan “Perpustakaan JIC tempatnya bagus, ber AC, dingin, dan gratis. Terus petugasnya ramah dan mau membantu melayani mencarikan kebutuhan yang kita cari. Selain itu di sini kita bisa mengakses internet dengan gratis”.

Kepala Sekretriat Jakarta Islamic Centre, Ahmad Juhandi mengatakan “Perpustakaan di JIC perannya sangat stretegis. Karena JIC dicita-citakan untuk membangun pusat peradaban. Salah satu sarananya adalah perpustakaan. Di sini kita bisa mendapatkan ilmu pengetahun dan informasi yang dibutuhkan insan millenial”.(*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here